Minggu, 17 September 2023

hubungan penggunaan narkotika suntik dengan sirosis hati




Penyakit sirosis hati atau sirosis hepatis merupakan penyakit liver kronis di mana sel-sel dan jaringan hati yang sehat diganti dengan jaringan parut yang tidak memiliki fungsi seperti hati yang normal. Kerusakan yang disebabkan oleh sirosis tidak dapat kembali normal dan akhirnya kerusakan bisa meluas sehingga hati berhenti berfungsi. Ini kondisi yang disebut dengan gagal hati.
Sirosis hati adalah suatu kondisi di mana hati secara perlahan-lahan mengalami kerusakan yang berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang (kronis). Sel-sel dan jaringan hati yang rusak kemudian berubah menjadi jaringan parut sehingga fungsi hati semakin lama akan semakin menurun.
Hati adalah organ internal tubuh terbesar. Hati disebut pabrik metabolisme tubuh karena peran pentingnya dalam mengubah makanan menjadi energi setelah makanan dicerna dan diserap ke dalam darah. Hati memiliki banyak fungsi, termasuk:
Mengambil, menyimpan, dan memproses nutrisi dari makanan, termasuk lemak, gula, dan protein dan mengantarkannya ke seluruh tubuh saat dibutuhkan.
Membuat protein baru, seperti faktor pembekuan dan faktor kekebalan.
Memproduksi empedu, yang membantu tubuh menyerap lemak, kolesterol, dan vitamin yang larut dalam lemak.
Membuang produk limbah yang tidak bisa dibuang oleh ginjal, seperti lemak, kolesterol, racun, dan obat-obatan.
Bayangkan ketika hati mengalami kerusakan akibat penyakit sirosis hepatis, maka fungsi-fungsi yang sangat penting tersebut akan terganggu. Apalagi kerusakan hati yang ditimbulkan oleh sirosis hati ini bersifat irreversible atau tidak dapat kembali normal.

polusi udara dan kejadian ppok




Pencemaran udara dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari sumber alami maupun kegiatan manusia.Berikut adalah beberapa penyebab umum pencemaran udara yang dikutip dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten:

  1. Asap Kendaraan Bermotor: Penggunaan kendaraan bermotor yang semakin meningkat dapat menghasilkan gas karbon monoksida (CO) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
  2. Pembangkit Listrik: Beberapa pembangkit listrik masih menggunakan bahan bakar yang kurang ramah lingkungan, seperti batu bara, gas, dan minyak.
  3. Abu Polutan Letusan Gunung Berapi: Letusan gunung berapi dapat menghasilkan asap dan partikel debu yang dapat mengganggu aktivitas harian dan jarak pandang.
  4. Limbah Asap Industri atau Pabrik: Limbah asap pabrik yang tidak memiliki filter dapat mengandung zat-zat berbahaya seperti karbon monoksida (CO), hidrokarbon, dan senyawa lainnya yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan alam.
  5. Limbah Pertanian: Penggunaan pupuk yang berlebihan dapat menghasilkan gas amonia (NH3) yang berkontribusi pada terjadinya hujan asam.

Demikianlah beberapa penyebab umum pencemaran udara. Pencemaran udara dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, serta merusak estetika dan properti

Pergaulan Bebas Yang Menyebabkan HIV!!!


HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang dan menghancurkan imunitas tubuh manusia, khususnya pada sel darah putih yang disebut sebagai sel CD4. Jadi, HIV akan melemahkan tubuh manusia terhadap infeksi oportunistik (opportunistic infection), seperti pneumonia, salmonella, kandidiasis, toxoplasma, and tuberkulosis (TB). Selain itu, virus ini juga merusak perlindungan sel kanker. Serangan virus HIV yang serius menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS bisa disebut juga sebagai HIV stadium 3 dengan kondisi dan gejala yang kompleks.

melihat tingginya naiknya kasus HIV ini kita juga membutuuhkan edukasi bagi para remaja-remaja yang masih berada di tingkatan sekolah untuk meminimalisirkan terjadinya pergaulan yang menjerumuskan ke arah hal-hal yang sangat tidak di inginkanOleh karena itu  kita bisa mencegahnya mulai dari sekarang dengan menghindari seks bebas, menjauhi narkoba, dan hindari penggunaan jarum yang tidak steril dan apabila merasakan gejala ringan seperti tanda-tanda HIV dan AIDS, segera konsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam Mitra Keluarga terdekat.

Penyebab Terjadinya Pergaulan Bebas Di Kalangan Remaja



beberapa contoh dari pergaulan bebas adalah seperti merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, tawuran, mengonsumsi obat-obatan terlarang, hingga melakukan seks bebas
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Berikut penjelasan dari penyebab pergaulan bebas:

1.Tingkat pendidikan keluarga yang minim
    Lingkungan keluarga adalah salah satu faktor kunci yang sangat memengaruhi tindakan dan perilaku remaja di masyarakat. Minimnya tingkat pendidikan di keluarga membuat remaja mudah terpengaruh pergaulan bebas. Tingkat pendidikan yang paling berperan dalam hal ini adalah pendidikan agama

2.Broken Home

    Selain tingkat pendidikan dalam keluarga yang minim, broken home juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan remaja terkontaminasi pergaulan bebas. Broken home tidak selalu dikaitkan dengan perceraian orang tua, tetapi keadaan rumah yang tidak nyaman juga bisa dikategorikan sebagai broken home.

Umumnya keadaan broken home membuat mereka kurang mendapatkan perhatian dari kedua orang tua yang bermuara pada kurangnya pengawasan orang tua. Hal tersebut menyebabkan korban broken home mencoba mencari pelarian, salah satunya yakni pergaulan bebas.

3.Lingkungan Sekitar
lingkungan ini sangat berpengaruh bagi kita yang remaja di karenakan lingkungan ini adalah salah satu tempat bermain kita sendiriJadi, perhatikanlah lingkungan di mana Sobat SMP bergaul. Hindari meniru kelakuan buruk di lingkungan karena berpotensi akan menjerumuskan kita ke hal buruk tersebut. Maka dari itu penting untuk memfilter pertemanan agar tidak terjerumus ke pergaulan bebas.

Pergaulan Bebas Dikalangan Remaja!!!


Bahaya pergaulan bebas merupakan salah satu tujuan dilakukannya pendidikan seksual dini. Meski masih sering dianggap tabu, pendidikan seks pada anak sangat berguna untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual, bahkan kehamilan yang tidak direncanakan.

Pergaulan bebas dapat diartikan sebagai perilaku bergonta-ganti pasangan seksual tanpa didasari ikatan pernikahan. Pergaulan bebas, termasuk di kalangan remaja, terjadi karena kemajuan teknologi yang dengan mudah memberikan informasi seputar seks.

Remaja saat ini tidak lagi hanya melihat foto, video, atau cerita tertulis dengan lebih mudah. Mereka juga bisa dengan mudah melakukan chatting seksual (sexting), video call sex, bahkan mencari pasangan seks melalui media sosial.

Cara Mencegah Anemia Gizi Besi


Cara Mencegah Anemia

Anemia defisiensi besi pada umumnya mudah ditangani. Inti dari pengobatan anemia defisiensi besi adalah mengembalikan persediaan zat besi tubuh dan mengatasi penyebab yang mendasari terjadinya defisiensi besi.

Agar kadar zat besi di dalam tubuh kembali normal, pasien akan dianjurkan untuk meningkatkan asupan zat besi, yaitu dengan mengonsumsi suplemen zat besi serta makanan yang kaya akan zat besi.

Sementara itu, penanganan penyebab yang mendasari anemia defisiensi zat besi tergantung pada jenis penyakitnya. Jika penyebabnya adalah perdarahan berat dan kadar hemoglobin sangat rendah, dokter dapat melakukan transfusi sel darah merah.

Anemia defisiensi besi dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging merah, ikan, polong-polongan, dan gandum. Selain itu, konsumsi makanan atau minuman yang mengandung vitamin C juga dapat meningkatkan penyerapan zat besi.

Penyebab Dari Anemia Defiesiensi Besi



Penyebab dan Gejala Anemia Defisiensi Besi
Penyebab anemia defisiensi besi bervariasi. Namun, anemia defisiensi besi umumnya terjadi pada orang dengan kondisi berikut:

1.Kurang mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi
2.Mengalami gangguan penyerapan pada saluran cerna (malabsorpsi) sehingga tidak bisa menyerap zat besi dengan optimal
3.Mengalami perdarahan
Sedang hamil sehingga membutuhkan lebih banyak zat besi
4.Menderita gagal ginjal kronis

Gejala anemia defisiensi besi bisa sulit terdeteksi jika derajatnya masih ringan. Namun, kondisi ini dapat ditandai dengan kulit pucat, lesu atau lemas, mudah lelah, pusing, nafsu makan menurun, dan detak jantung yang lebih cepat atau berdebar-debar.